Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak setelah Iran meluncurkan ratusan rudal balistik yang menghantam Israel pada Selasa (1/10/2024) malam. Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan bahwa serangan ini adalah hak pertahanan diri yang sah, sejalan dengan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ia menegaskan bahwa serangan ini merupakan tanggapan tegas atas agresi yang dilakukan oleh Israel.
“Biarkan Netanyahu tahu bahwa Iran bukanlah negara yang suka berperang, tetapi kami akan berdiri teguh melawan ancaman apapun. Ini hanya sebagian kecil dari kekuatan kami. Jangan coba-coba memulai konflik dengan Iran,” kata Pezeshkian dalam pernyataan yang diunggah di X.
Ia menambahkan bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk mempertahankan kepentingan dan warga negara Iran.
Misi Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa juga mengeluarkan pernyataan serupa, menyebut serangan rudal tersebut sebagai “tindakan legal, rasional, dan sah” sebagai respons terhadap tindakan teroris yang dilakukan oleh Israel.
Menurut pernyataan dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), sebagaimana dikutip dari Anadolu Agency, serangan rudal ini adalah tanggapan atas pembunuhan tiga tokoh utama yang bersekutu dengan Iran; Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas; Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah; dan Abbas Nilforoshan, komandan IRGC.
Haniyeh tewas dalam pembunuhan di Teheran pada Juli lalu, sementara Nasrallah dan Nilforoshan dibunuh di Beirut pekan lalu.
IRGC juga menyatakan bahwa serangan ini sejalan dengan hak Iran untuk melakukan pembelaan diri yang sah di bawah Piagam PBB. Mereka memperingatkan bahwa jika Israel membalas serangan ini, maka mereka akan menghadapi “tanggapan yang lebih menghancurkan”.
IRGC dalam pernyataannya menyebut bahwa tiga pangkalan militer Israel di Tel Aviv menjadi target serangan rudal ini.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan dalam pidato yang disiarkan di televisi bahwa tidak ada laporan cedera di darat saat Iran menembakkan sekitar 200 roket.
Ia menambahkan bahwa tampaknya tidak ada lagi ancaman senjata masuk dari Iran “untuk saat ini” tetapi menambahkan bahwa Israel tetap siap.
Iran telah berjanji akan membalas Israel atas serangkaian serangan terhadap Iran dan milisi yang didukungnya di seluruh Timur Tengah, termasuk Hizbullah.
Pada April, Iran telah meluncurkan serangan dengan menggunakan pesawat nirawak, rudal jelajah, dan rudal balistik ke Israel. Dari total 170 drone, 30 rudal jelajah, dan 120 rudal balistik, sebagian besar berhasil ditangkal oleh Israel dan sekutunya sebelum mencapai target.